
Rita Mahasiswi Asal Parigi Moutong Sukses Ujian Skripsi tentang Potensi Cendawan Endofit untuk Kendalikan Penyakit Hawar Daun Kakao
Humas Faperta UNISA Palu – Rita, S.P., mahasiswi asal Kecamatan Toribulu, Kabupaten Parigi Moutong, telah berhasil menyelesaikan ujian skripsi Strata Satu (S1) di program studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Alkhairaat Palu. Penelitiannya yang berjudul “Cendawan Endofit Sebagai Penghambat Penyakit Hawar Daun (Lasiodiplodia theobromae) Pada Tanaman Kakao Secara In vitro” mendapat apresiasi dari tim penguji. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Ir. Ratnawati, M.P. dan Idris, S.P., M.P.
Ujian skripsi Rita dilaksanakan pada:
- Hari/Tanggal: Senin, 22 Januari 2025
- Waktu: 09.00 WITA
- Tempat: Ruang Dr. Ir. Aris Aksarah Pas, M.P.
Ujian berjalan lancar dan Rita mampu mempresentasikan hasil penelitiannya dengan baik, menjawab pertanyaan dari tim penguji dengan lugas dan meyakinkan.
Tim Penguji
- Dr. Jumardin, S.P., M.Si. (Ketua)
- Siti Fathurahmi, S.TP., M.Si. (Sekretaris)
- Dr. Arfan, S.P., M.Sc. (Anggota)
- Dr. Lisa Indriani B, S.P., M.P. (Anggota)
- Dr. Ir. Ratnawati, M.P. (Anggota)
- Idris, S.P., M.P. (Anggota)
Penelitian yang dilakukan oleh Rita ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi cendawan endofit sebagai agen pengendali hayati terhadap penyakit hawar daun pada tanaman kakao yang disebabkan oleh Lasiodiplodia theobromae. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Dasar Universitas Alkhairaat Palu dan lahan perkebunan kakao di Desa Sidondo, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah.
Rita menggunakan metode diagonal sampling untuk pengumpulan sampel. Sampel daun tanaman kakao yang sehat dan terinfeksi penyakit hawar daun digunakan untuk isolasi cendawan endofit dan patogen. Isolasi dilakukan dengan menggunakan media Water Agar (WA) dan Potato Dextrose Agar (PDA). Uji antagonis antara cendawan endofit dan patogen dilakukan melalui metode dual kultur dan uji senyawa volatil. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan statistik menggunakan ANOVA dan Uji Beda Nyata (BNT).
Rita, berhasil mengisolasi Aspergillus niger dan Trichoderma sp. dari akar kakao. Aspergillus niger terbukti sangat efektif (73,53%) menghambat penyebab penyakit hawar daun. Senyawa volatil dari Trichoderma sp. juga menunjukkan potensi penghambatan yang baik. Kesimpulannya, cendawan endofit ini berpotensi besar sebagai pengendali hayati penyakit hawar daun kakao.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan pengendalian penyakit hawar daun pada tanaman kakao yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Hasil penelitian Rita menunjukkan bahwa cendawan endofit memiliki potensi besar sebagai agen pengendali hayati yang dapat membantu petani kakao mengatasi masalah penyakit hawar daun.Selamat kepada Rita atas keberhasilannya menyelesaikan ujian skripsi! Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi perkembangan pertanian kakao di Indonesia.